Aksi mematikan lampu selama satu jam selama Earth Hour, Sabtu (31/3) pukul 20.30 sampai 21.30 berhasil menghemat 546 megawatt di seluruh Indonesia. Listrik sebesar itu setara dengan Rp800 juta.
Menurut laporan PLN, sebagian besar penurunan terjadi di Jawa, Sumatra, Madura, dan Bali. “Konsumsi listrik di Jawa, Madura, dan Bali turun sebesar 350 megawatt, sementara di Sumatra menurun 112 megawatt,” kata Bambang Dwianto, juru bicara PLN, kepada The Jakarta Globe.
Di Jakarta, sekitar 170 gedung, termasuk beberapa pusat perbelanjaan, berpartisipasi. Pemerintah Jakarta sendiri mematikan lampu di beberapa komplesk, termasuk Monas, Balai Kota, Patung Pemuda, serta beberapa papan iklan di berbagai sudut ibu kota. Partisipasi pengelola gedung serta pemerintah itu melengkapi partisipasi pemilik rumah di Jakarta yang turut mematikan lampu selama Earth Hour. Total, Jakarta menghemat 214 megawatt, meningkat dari 170 megawatt yang dihemat tahun lalu.
Nyoman Iswarayoga, Direktur untuk Iklim dan Energi WWF Indonesia, mengakui bahwa jumlah partisipan jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu. “Ini menunjukkan gerakan hemat listrik semakin populer dalam masyarakat Indonesia,” tegas Nyoman. Aksi hemat listrik diharapkan dapat dilakukan sepanjang tahun, bukan hanya selama Earth Hour.