Unggun Gembira

Unggun Gembira adalah sebuah kegiatan di alam terbuka yuang digunakan sebagi salah satu sarana pendidikan. Sering kali acara api unggun menemani aktivitas berkemah para Pramuka. Unggun gembira juga digunakan sebagai kegiatan hiburan yang memiliki suasana riang gembira dan untuk menghangatkan diri serta menghindarkan dari gangguan binatang buas.

Lomba Tingkat dan Jambore

Lomba Tingkat (LT)
Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang merupakan pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dari suatu satuan Pramuka atau berbagai satuan Pramuka dengan acara kegiatan kreatif, rekreatif dan induktif dalam bentuk perlombaan yang di laksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramikaan
Jembore merupakan pesta Pramuka Penggalang yang bersifat rekreatif, riang gembira, penuh rasa persaudaraan, kreatif dan menarik .

Penjelajahan

Penjelajahan atau lintas alam bagi pramuka merupakan suatu kegiatan di alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang dapat mengembangkan kecintaan terhadap alam dan menambah wawasan tentang lingkungan.
Dalam suatu penjelajahan atau lintas alam pada umumnya dikonsentrasikan pada kegiatan “Survival Training” yang penuh haling rintang, naik turun tebing, untuk memberikan pengalaman bagaimana merasakan suatu keberhasilan melintasi haling rintang yang menghadang.

Cara Menyelesaikan dan mendapatkan SKU, SKK dan SPG Golongan Penggalang Sistem Tanda Kecakapan

Cara Menyelesaikan dan mendapatkan SKU, SKK dan SPG Golongan Penggalang
29. Sistem Tanda Kecakapan

Sistem Tanda Kecakapan termasuk salah satu bagian dari PDMPK. Tanda kecakapan bukanlah tujuan namun hanya suatu alat untuk memotivasi agar peserta didik terdorong untuk mencapai suatu keterampilan.
Sistem Tanda Kecakapan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

Macam-macam Tanda

- Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota gerakan pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Contoh :
1.) Tanda tutup kepala (baret)
2.) Setangen leher / pita leher
3.) Tanda pelantikan
4.) Tanda kepramukaan sedunia (WOSM)
5.) Tanda Harian
6.) Dan lain- lain

- Tanda Satuan
Menunjukkan satuan atau kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Contoh :
1.) Tanda barung, regu, sangga
2.) Tanda Gudep, MABI, dan Kwartir
3.) Tanda Krida, SAKA
4.) Lencana Daerah dan tanda wilayah
5.) Tanda satuan Gudep luar biasa
6.) Dan lain – lain

- Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Contoh :
a. Tanda Pemimpin dan wakil Barung , Regu, sangga dll.
b. Tanda pembina, pembantu pembina SGTD
c. Tanda Andalan dan pembantu andalan
d. Korps Pelatih Pembina Pramuka
e. Tanda Pembina dan Wakil Krida dan SAKA
f. Tanda Pamong SAKA
g. Tanda MABI
h. Tanda kenggotaan DKT
i. Tanda Dewan Kerja
j. Tanda Petugas dan peserta kegiatan
k. Dan lain – lain

- Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu sesuai golongan usianya.
Contoh :
2.) TKU : Siaga (Mula / Tata / Bantu), Penggalang (Ramu/ Rakit / Terap), Penegak (Bantara / Laksana), Pembina Mahir dan lanjutan
3.) TKK : Siaga ( 1 tingkat), Penggalang (Purwa, madya, utama), Penegak (Purwa, madya, utama), pandega (Purwa, madya, utama), instruktur (Muda, Dewasa), Pelatih (KPD, KPL), dll.

- Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seorang atas jasa, dharma bhaktinya dan lain – lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan pramuka, kepramukaam, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.
Contoh :
1.) Untuk Peserta didik : tanda penghargaan, bintang tahunan, bintang wira tama, bintang teladan.
2.) Untuk Orang dewasa : bintang tahunan, bintang pancawarna, bintang wiratama, bintang dharma bhakti, bintang melati, bintang tunas kencana.

Tali - Temali

Tali temali merupakan salah satu cabang ilmu pionering. Dalam versi bahasa Inggris pionering memiliki arti kecakapan merintis jalan, membuka jalan baru yang tidak dikenal sebelumnya.
Tali – temali adalah keterampilan dengan menggunakan dasar tali yang dikelompokkan dalam simpul dan ikatan.
Berikut ini akan dijelaskan jeis atau macam – macam simpuil dalam tali temali.
A. Simpul Ujung Tali atau Menusuk Tali
Simpul ini digunakan supaya pintalan tali tidak terlepas atau tidak terurai.

B. Simpul Mati
Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya atau segemang.

C. Simpul Mati Palsu
Untuk menyambung dua utas yang sama besarnya tapi setelah disimpul susah dilepaskan.

D. Simpul Delapan
Gunanya untuk membuat tangga dengan satu tali

E. Simpul Anyam
Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi kering.

F. Simpul Anyam Berganda
Untuk menyambung dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau kering.

G. Simpul Erat atau Tambat
Untuk memulai suatu ikatan

H. Simpul Jangkar
Untuk membuat tandu darurat.

I. Simpul Pangkal
Untuk permulaan ikatan.


J. Simpul Tiang atau Laso
Untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat dan masih dalam keadaan bebas.

K. Simpul Penarik
Sebagai pegangan untuk menarik benda yang besar dan berat.

L. Simpul Tarik
Untuk menuruni tebing atau pohom dan tidak akan kembali.

M. Simpul Gulung
Diikatkan pada tali penarik agar orang lain bias membantu menarik

N. Simpul Kursi atau Tiang Berganda
Untuk mengangkat dan menurunkan orang atau barang.


O. Simpul Kembar
Untuk menyambung dua tali sama besar dan dalam keadaan licin atau basah.

P. Simpul Gajah Mada
Untuk membuat ikatan kaki tiga.


Q. Simpul Nelayan atau Pemukat
Untuk menarik balok kayu yang besar

R. Simpul Hidup
Untuk mengikat tiang dan mudah dibuka lagi

S. Simpul Hidup Berganda
Untuk mengankat tiang atau balok

T. Simpul tetap
Untuk mengikat tali pada tiang lebih lama.

Sementara Ikatan terapat beberapa macam pula, yaitu :
A. Ikatan Palang
Untuk membentuk palanmg yang bersudut 90 derajat.

B. Ikatan Silang
Untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya membentuk diagonal.

C. Ikatan Kaki Tiga
Dapat digunakan dengan ikatan bentuk delapan atau dapat dimulai dengan simpul gajah mada.

D. Ikatan Canggah
Untuk menyambung dua buah tongkat untuk membentuk 180 derajat

Sandi

Huruf sandi merupakan huruf atau susunan huruf yang bersifat rahasia dan sukar dipecahkan oleh orang yang belum pernah mempelajarinya. Huruf sandi bermacam – macam dengan kunci pemecahan yang berbeda perlu kita ketahui, khususnya bagi pramuka penggalang yang dalam setiap kegiatannya tidak lepas dari memecahkan sandi yang ditugaskan oleh pembinanya.
Berikut ini adalah beberapa huruf sandi yang kerap digunakan :
1. Sandi Kotak I
A B. C D. E F.
G H. I J. K L.
M N. O P. Q R.


S T.
Y Z. U V.

W X.

Contoh Sandi :

Dibaca : PRAMUKA

2. Sandi Kotak II

A B. C.. D E. F.. G H. I..
J K. L.. M N. O.. P Q. R..
S T. U.. V W. X.. Y Z.

Contoh Sandi :

Dibaca : PENGGALANG

3. Sandi Angka
Huruf atau abjad diganti dengan angka 0 - 25 (angka dapat diganti dengan angka yang lain missal, 1 - 26).
Contoh:
6.4.17.0.10.0.13 15.17.0.12.20.10.0
Dibaca : GERAKAN PRAMUKA

4. Sandi AND
Kunci dari asandi ini adalah setiap huruf yang ditulis diberi imbuhan ANDyang terangkai dalam satu kata. Huruf yang dibbaca adalah selain kata AND. Untuk jelasnya perhatikan contoh di bawah ini :
ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI
Dibaca : A-KU-A-DA—DI-SI-NI  AKU ADA DISINI

5. Sandi Rumput
Diambil atau berdasarkan isyarat Morse, tetapi penulisnya tetapi penulisan huruf yang berupa strip dan titik diganti gambar rumput. Untuk titik rumput pendek dan strip ditulis rumput panjang.
Contoh :
Huruf morse : …/ .-/ -.-/ ..-//
Dengan sandi rumput di tulis :



Dibaca : SAKU

6. Sandi paku
Sandi ini merupakan kebalikan dari sandi rumput.
Contohnya :



Dibaca : PANAS

7. Sandi Telegraf
cara pemecahan sandi ini juga berdasarkan sandi morse. Strip diganti huruf tinggi sedangkan titik diganti dengan huruf pendek. Dan huruf pengganti adalah bebas.
Contoh :
-…/ .-/ -.-/ ..-//
Ditulis :
Roni, ok, kol, mik.
Dibaca :BAKU

8. Sandi Kimia
Juga berpedoman pada sandi morse, hanya saja untuk strip diganti dengan huruf mati dan titik diganti dengan huruf hidup.
Contohnya :
-../ .-/ -.-/ ..-//
Ditulis :
CaO, aL, PbM, auM
Dibaca : DAKU

9. Sandi Naik Turun/ Ular II
Membuat dan membacanya :
Pergi arah timur selamat
Kepos minyak laut semoga
Tiga sisa perhatian dijalan
Ikuti jalan banyak rintangan

Membacanya ;
Pergi ke pos tiga ikuti jalan sisa minyak arah timur laut. Perhatikan banyak rintangan, semoga selamat.

10. Sandi Ular
Cara membuat atau membaca :
G A M A Dibaca : GAJAH MADA YES
J H D E
A A Y S
11. Sandi Napoleon
Sandi ini cara memecahkannya adalah :
Soal

K  A  M  I  P  R  A M  U K A
A  P  A  I  S  E  N  O  D  N  I
N  T  A  N G  P U  T  U  S A
E M M  A  L  A D I D A S
N G  H A  D A  P I  K  E  S
X X  X  X X U  K A R  A  N

12. Sandi Berpangkat

13. Sandi Mata Angin / Pedoman


14. Sandi Jam

15. Sandi Arab


16. Sandi A=Z

17. Sandi A=N


18. Sandi Dua Perkataan / Koordinat

19. Sandi Kaca / Cermin

20. Sandi Bunga


21. Sandi Ikan

22. Sandi Tanggal
Sandi Tanggal /

23. Sandi Kanji
24. Sandi Demokrasi
25. Sandi Bintang
26. Sandi Semaphore Angka
27. Sandi Semaphore Sudut
28. Sandi gambar
29. Sandi Datar
30. Sandi Huruf Depan
31. Sandi Huruf Kecil (Si Kecil Berjasa)
32. Sandi Aljabar

BANTUAN HIDUP DASAR

- Basic Life Support -
Keadaan darurat yang mengancam nyawa bisa terjadi sewaktu-waktu dan di mana pun. Kondisi ini memerlukan bantuan hidup dasar. Bantuan hidup dasar adalah usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa.
Melakukan bantuan ini kita tidak mempergunakan cairan, obat ataupun terapi kejut listrik. Bantuan Hidup Dasar atau yang disingkat BHD ini harus dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan tidak terbatas kepada petugas paramedik atau tim medis.
Ketika melaksanakan BHD ini kita berpacu dengan waktu, sebab korban yang akan kita tolong dalam keadaan terancam nyawanya. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dilakukan oleh penolong yang pertama kali melihat korban sangat dibutuhkan sebelum paramedis atau tim medis tiba di lapangan.
Jadi, jangan lagi beranggapan bahwa dalam melakukan pertolongan kita berprinsip bagaimana caranya membawa korban segera ke RS, tetapi bagaimana caranya kita mempertahankan jiwa korban tersebut sampai bantuan lebih lanjut datang.
Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 6 - 10 menit akan mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat mati.
Bantuan Hidup Dasar merupakan beberapa cara sederhana yang dapat mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Intinya adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan napas, bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah terjadinya kematian sel otak.
Pengertian mati klinis dan mati biologis
Mati klinis :
Tidak ditemukan adanya pernapasan dan denyut nadi, bersifat reversibel, penderita punya kesempatan waktu 4-6 menit untuk dilakukan resusitasi tanpa kerusakan otak.
Mati biologis :
Biasanya terjadi dalam waktu 8-10 menit dari henti jantung, dimulai dengan kematian sel otak, bersifat irreversibel. ( kecuali berada di suhu yang ekstrim dingin, pernah dilaporkan melakukan resusitasi selama 1 jam/ lebih dan berhasil ).
Tanda-tanda pasti mati :
a. Lebam mayat
b. Kaku mayat
c. Pembusukan
d. Tanda lainnya : cedera mematikan.
PELAKSANAAN
Komponen BLS ( Basic Life Support )
a. D (Danger) : Electricity, Traffic, Falling objects, and Chemicals
b. R (Respone) : Suara dan nyeri
c. S (Shout for help)
d. A (Airway Control) : penguasan jalan napas
e. B (Breathing Support) : bantuan pernapasan
f. C (Circulatory Suport) : bantuan sirkulasi (pijatan jantung luar) dan menghentikan perdarahan besar.
Cara memeriksa napas
A. Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 3-5 detik.
B. LOOKing for chest and/or abdominal movement,



Penyebab utama sumbatan jalan nafas
• Lidah
• Benda asing
Membersihkan jalan napas
• Reposisi
• Sapuan jari
Cara membuka jalan napas
• Teknik angkat dagu-tekan dahi (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang).
• Perasat pendorongan rahang bawah (jaw thrust maneuver) Untuk kasus trauma leher


Teknik bantuan pernapasan
• Mouth to mouth ventilation ( 12 kali / menit ) dengan Head tilt and chin lift Maneuver or Jaw Thrust Maneuver
• Chest compression / Resusitasi Jantung Paru (dengan kedalam 1 1/2 - 2 inci dinding dada) dengan frekwensi 30 : 2 ( 30 tekanan dada dan 2 bantuan nafas efektif

Perhatikan tangan ada jari-jari yang digunakan untuk menutup hidung.


Hal Yang Perlu Dicermati
• Panggil bantuan
- Warga Sekitar
- Ambulan dan tenaga medis
- Polisi ( bila memang diperlukan )
• Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan  Jauhkan dari penyebab terjadinya kecelakaan
- Kecelakaan lalu lintas
- Perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak.
- Memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas.
- Kebakaran
- Sengatan listrik
- Gigitan binatang
- Tenggelam
• Urutan Kejadian ; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata .
• Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan? Dapatkah digerakkan ?
• Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba?
• Catat dan ingat semua informasi yang didapat untuk selanjutnya diberikan kepada tim medis.
Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut
• Penyebaran penyakit
• Kontaminasi bahan kimia
• Muntahan penderita
Kesalahan pada RJP dan akibatnya
KESALAHAN AKIBAT
Penderita tdk berbaring pd bidang keras PJL kurang efektif
Penderita tidak horisontal Bila kepala lbh tinggi, darah yg ke otak berkurang
Tekan dahi angkat dagu, kurang baik Jalan napas terganggu
Kebocoran saat melakukan napas buatan Napas buatan tidak efektif
Lubang hidung kurang tertutup rapat dan mulut penderita kurang terbuka saat pernapasan buatan Napas buatan tidak efektif
Tekanan terlalu dalam/ terlalu cepat Patah tulang, luka dalam paru-paru
Rasio PJL dan napas buatan tidak baik Oksigenasi darah kurang
Keadaan dimana tindakan RJP di hentikan
• Penderita pulih kembali
• Penolong kelelahan
• Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih
• Jika ada tanda pasti mati
Macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP
• Patah tulang dada/ iga
• Bocornya paru-paru ( pneumothorak)
• Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak )
• Luka dan memar pada paru-paru
• Robekan pada hati
22. PPPK / PPGD
Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuian praktis tentang Kesehatan merupakan alata pendidikan baghi para pramuka sesuai dan selaras dengan perkembangannya agar mam[pu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba - tiba nafasnya berhenti apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan meniupkan nafas ke paru – paru korban.
Langkah – langkah pertolongan dengan nafas dari mulut ke mulut atau hidung:
1.) kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas.
2.) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3.) Penolong membuka mulut lebar – lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat – rapat. Dan pencet (tutup) hidung korban dengan pipi atau dapat dengan cara menutup mulut korban rapat – rapat. Selanjutnya penolong menempelkan mulut korban ke hidung dan meniupnya.
4.) Tiupkan ke mulut atau hidung korban, kepada :
a. orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan sebanyak 12 kali permenit.
b. Anak – anak ditiupkan 20 kali permenit

b. P3K bagi korban sengatan listrik
1.) penolong hendaknya berdiri di atas karet/ karton / papan/ karpet yang keadaannya kering.
2.) Gunakan tongkat atau papan kering untuk menarik atau mendorong aliran listrik yang menempel pada tubuh korban.
3.) Setelah kontak aliran listrik tidak ada lagi, selanjutnya jika korban sadar maka berikan air putih dan tenangkan, jika korban pingsan segera lakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang.

c. P3K bagi pasien pendarahan parah
1.) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres steril, selanjutnya kompres kain tersebut dengan tekanan kuat hingga pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa kita gunakan kain yang bersih dan steril.
Apabila tidak ada kain yang mendukung, maka gunakan kain seadanya dari pada pendarahan terus mengalir.
2.) Luka yang sedang berdarah tidak boleh tidak boleh langsung dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri ; yang boleh dibersihkan adalah kulit sisekitar luka dengan air sabun atau air ledeng biasa atau yang sudah dimasak
3.) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1.) Setiap kecelakaan, kebakaran dan keracunan parah seringkali menimbulkan gangguan shok pada korban baik ringan hingga parah. Sebab shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ – organ penting.
2.) Tanda – tanda shok
a. denyut nadi cepat tapi lemah.
b. Merasa lemas
c. Muka pucat
d. Kulit dingin di kening dan telapak tangan kadang – kadang pasien menggigil
e. Merasa haus
f. Merasa mual
g. Nafas tidak teratur
h. Tekanan darah sangat rendah
3.) Pertolongan pertama mengurangi shok antara lain dilakukan dengan cara :
a. menghentikan pendarahan
b. meniadakan hambatan – hambatan pada saluran nafas
c. memberi nafas buatan
d. menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan nyaman.

4.) Langkah – langkah pelaksanaan pertolongan pertama mengurangi shok:
a. baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30 – 45 cm di atas posisi kepala.
b. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c. Usahakan pasien tidak melihat lukanya.
d. Pasien atau penderita yang sadar, tidak mengalami muntah dan luka di perut dapat diberi larutan shok yang terdiri dari:
1.) satu sendok teh garam dapur
2.) setengah sendok the tepung soda kue
3.) empat – lima gelas air putih
4.) bisa juga ditambah air kelapa atau kopi kental atau teh.
e. Perlakukan pasien dengan lembah lembut sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar dapat menimbulkan shok yang lebih parah.
f. Segera hubungi tim medis atau dokter

e. P3K Patah Tulang
1.) Tanda – tanda Patah Tulang
a. penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang patah
b. bentuk bagian yang patah tampak tidak normal
c. ada rasa nyeri kalau digerakkan
d. kulit tidak terasa kalau tidak disentuh
e. pembengkakan dan warna biru disekitar kulit yang luka
2.) pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a. sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu pasien. Tunggun saja tim medis atau dokter datang.
b. Jika korban harus dipindahkan karena tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan.

c. Kemudian lakukan pemeriksaan pada luka – luka lainnya:
 hentikan pendarahan serius yang terjadi.
 Usahakan korban terhindar dari hambatan pernafasan
 Upayakan sirkulasi udara tetap lancer
 Jika diperlukan berikan nafas buatan
 Jangan meletakkan bantal di bawah kepala, melinkan di samping kanan- kiri kepala agar leher tidak bergerak.

d. Kalau bantuan medis xterlambat sedangkan penderita harus diangkat jangan mencoba memperbaki letak tulang. Pasanglah selalu bidai sebelum menggerakkan atau memindahkan korban.


3.) Macam – macam Patah Tulang dan Pertolongannya.
A. Patah Pergelangan Tangan
-

letakkan perlahan lengan tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas sedang telapak tanagan rata di dada.
- Siapkan dua pembelat (bidai) yang dilengkapi kain pengempuk; satu untuk mebidai bagian dalam dan sisanya untuk membidai bagian luar.
- Usahakan bidai merentang dari siku sampai ke punggung jemari
- Ikatlah kedua bidai tersebut dengan dua mitela satu ikatan di atas tulang yang patah dan ikatan yang lain di bawahnya
- Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikan rupa sehingga ketinggian ujung – ujung jari hanya 7,5 – 10 cm dari siku


B. Patah Tulang Lengan Atas (Siku ke Bahu)

- letakkan tangan perlahan – lahan hingga ke tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
- letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut


- pasang satu bidai yang sudah bahan empuk di sebelah lengan luar dan ikatlah dengan dua carik mitela di atas dan di bawah bagian yang patah
- buatlah gendongan ke leher, tempelkan lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan bidai.

C. Patah Tulang lengan Bawah
Letakkan bidai berlapis di bawah telapak tangan dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

D. Patah Tulang Paha
- Patah tulang paha sangat berbahaya, atasi shok yang diakibatkan terlebih dulu dan panggil tim dokter
- Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
- Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
- Gunakan dua bidai papan lebar 10 – 15 cm yang dilapisi kain empuk
- Panjang bidai bagian luar harus membentang dari ketiak sampai di bawah lututsedangkan bidai untuk bagian dalam harus merentang dari pangkal paha sampai bawah lutut


f. Pembalut dan pembalutan
1.) Pembalut
Macam – macam Pembalut:
- pembalut segi tiga (mitela)
Terbuat dari kain yang tidak berkapur, kelihatannya tipis, sifatnya lemas tapi keadaannya kuat dan mudah dilipat.


- Pembalut Plester
Pembalut pita bergetah dapat digunakan untuk merekatkan kain kasa berlipat pada kulit.
Balutan penarik (tulang patah, sendi paha / lutut meradang)
Fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit)
Beanton (al;at untuk merapatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup)

- Pembalut Pita / gulung
Pembalut pita biasanya terdiri dari bermacam bahan dan bentuknya berbeda pula. Dalam P3K biasanya digunakan pembalut kain putih yang berbahan mori dengan berbagai ukuran sesuai penggunaannya. Misalnya, ukuran 6 cm umntuk luka dijari, 6 – 10 cm untuk luka dip aha.
Biasanya panjang pembalut pita sampai 6 meter.




- Pembalut Cepat
Pembalut ini siap pakai. Terditi dari lapisan kasa yang steril dan pembalut gulung. Pembalut cepat dipasang secepat mungkin pada luka untuk mencegah infeksi. Memasang pembalut cepat harus mendapat perhatian khusus.



2.) Pembalutan
a. pembalutan segi tiga pada kepala kening
b. pembalutan segi tiga untuk ujung tangan atau kaki
c. pembungkus segi tiga untuk membuat gendongan tangan
d. membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
e. pembalutan spiral pada tangan
f. pembalutan dengan perban membentuk angka delapan ke tangan atau pergelangan yang cedera

Kompas

Kompas adalah alat yang digunakan untuk membidik arah dengan besaran derajat. Kompas sangat bermanfaat bagi orang yang suka berpergian atau berpetualang.

Kompas yang sering digunakan dalam perjalanan atau menjelajah disebut dengan kompas bidik. Adapun bagian – bagiannya adalah :

Gambar Penampang Kompas

1. Dial, adalah permukaan kompas yang terdapat angka dan huruf mata angina.
2. Visir adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. kaca Pembesar untuk melihat dengan jelas derajat kompas.
4. jarum penunjuk yang menunjuk arah utara magnet.
5. tutup dial dengan dua garis bersudut 45 derajat yang dapat diputar.
6. alat penyangkut yang digunakan sebagai tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik.

Cara melihat kompas

Cara menggunakan kompas :
1. letakkan kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak berarti jarum menunjukkan arah utara – selatan.
2. bidik sasaran melalui visir, melalui celah pada kaca pembesar ssetelah itu miringkan kaca pembesar kira – kira bersudut 45 derajat dengan kaca dial. Kaca pembesar tersebut berfungsi untuk membidik ke arah visir, membidik sasaran dan mengintai derajat kompas pada dial.
3. apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4. sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30 derajat, carilah sebuah benda yang menonjol atau lebih tinggi dari benda di sekitarnya, sebab rute ke sudut 30 derajat tidak selalu datar/ miring, kadang – kadang berbencah – bencah. Di tempat itu kita melambung ke luar rute dengan tidak klehilangan jalur ke sudut 30 derajat.
5. sebelum bergerak kea rah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu sasaran balik (back azimuth / back reading) agar kita dapat kembali ke titik awal apabila tersesat dalam perjalanan.

Rumus back azimuth atau back reading.
1. apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
2. apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurangi 180 derajat

Contoh :
Sasaran balik dari
30 adalah 180 + 30 = 210
240 adalah 240 – 180 = 60

Arah Mata Angin
U = Utara : 0 atau 360
UTL = Utara Timur Laut : 22,5
TL = Timur Laut : 45
TTL = Timur Timur Laut : 67,5
T = Timur : 90
TMG = Timur Menenggara : 112,5
TG = Tenggara : 135
SMG = Selatan Menenggara : 157,5
S = Selatan : 180
SBD = Selatan Barat Daya : 202,5
BD = Barat daya : 225
BBD = Barat Barat Daya : 247,5
B = Barat : 270
BBL = Barat Barat Laut : 292,5
BL = Barat Laut : 315
UBL = Utara Barat Laut : 337,5

Peta Pita dan Peta Perjalanan

Peta pita mwerupakan laporan perjalanan suatu pengembaraan, yang dibuat pada waktu mulai berangkat sampai tiba di tmpat tujuan.
Dalam membuat peta pita tidak diperlukan uraian yang panjang, tetapi adalah bukti bahwa kita telah menggunakan panca indera (mata)kita dengan baik serta mencurahkan perhatian kepada hal – hal penting dan berguna dalam perjalanan tersebut.

Alat – alat yang dibutuhkan :
1. Kompas bidik
2. Meja dada
3. Alat tulis
4. penggaris
5. pencatat waktu / jam
6. kertas untuk membuat peta pita

Cara membuat :
1. Pertama kali buat di halaman kertas
a. gambar anak panah menunjuk utara.
b. jalan yang akan kita lalui, memanjang dari bawah ke atas
2. berdirilah di permulaan jalan yang akan dilalui, dengan meja dada yang menghadap kea rah jalan di hadapan kita. Sebelum kita mulai berjalan, lihatlah waktu awal.
3. mulailah berjalan, dengan memperhatikan bentuk bangyunan dan benda penting sebagai petunjuk secara symbol peta. Jika perlu berhenti sejenak untuk menggambar simbol dan membidik arah yang akan dilalui.
4. bila sampai belokan, buatlah garis pembatas pada kertas peta pita sebagi tanda bahwa perjalanan kita telah berganti arah.
5. cantumkan jarak yang telah ditempuh pada kolom jarak, mulai permulaan sampai belokan pertama.
6. teruskan perjalanan mulai belokan pertama sampai belokan selanjutnya dengan cara yang sama.
7. setelah sampai di tujuan, peta pita dapat dipotong – potong pada bagian kolom peta pita, hingga kita akan mendapat peta perjalanan yang kita tempuh tapi belum disesuaikan dengan jarak yang sebenarnya. ( singkat cerita, dari arah yang dibuat pada peta pita kita dapat membuat peta perjalanan )
8. selesaikanlah pembuatan peta pita dengan membuat perbandingan pada peta pita sesuai skala sebenarnya.

Untuk peta perjalanan dibuat dari hasil peta pita dan digambar seperti denah dengan pemberian symbol penting yang dapat membantu orang lain mengetahui rute yang kita tempuh

Peta Lapangan

Alat – alat yang dibutuhkan :
1. Penggaris
2. Kertas Gambar
3. Pensil atau alat tulis dan penghapus
4. Kompas
5. Meja dada
6. Tongkat regu berukuran
<!-- more -->
Cara penggunaan alat ;
Penggaris pada kedua ujungnya dipasang paku dalam posisi tegak tepat di tengah – tengah.
Gunanya untuk membidik sasaran. Kompas diletakkan agak ke pinggir penggaris, diletakkan dengan karet gelang.

Bila kita menggunaklan kopmpas yang sederhana, cara membuatnya :
1. Buat gambar arah anak panah di sudut kanan atas gambar sebagai arah utara.
2. Letakkan kertas gambar di atas meja dada dengan menghunakan paku paying agar tidak berubah tempatnya (gerak – gerak). Hadapkan arah kompas menuju arah utara dan selatan
3. Buat titik pertama pada kertas, usahakan agar lapangan yang dibuat dapat terlukis seluruhnya. Letakkan penggaris dengan pedoman di atas secara mendatar.

4. Bidiklah dari tempat kita berdiri melalui paku pada penggaris kea rah benda tertentu di sudut lain dari lapangan tersebut. Lihat derajat kompas, sehingga dapat diketahui berapa derajat benda tersebut dari tempat kita berdiri. Kemudian tariklah garis dari titik permulaan tadi sepanjang perkiraan kita.
5. Ukurlah jarak dari tempat kita berdiri ke tempat benda itu dengan tongkat regu lalu bandingkan denmgan ukuran di kertas fambar (diperkecil dengan skala).
6. Bidik kembalai titik permulaan dari titik kedua untuk menentukan benar tidaknya jurusan yang kita buat awal tadi.
7. Ulangi pekerjaan itu di titik – titik selanjutnya.
8. Jika garis – garis pokok telh selesai dibuat, maka teruskan pembuatan dengan menyempurnakan gambar peta lapangan tadi. Misalnya membuat garis – garis batas, jalan, sungai, kebun dan segala yang ada di lingkungan perkemahan.
9. Setelah selesai cantumkan :
a. Poin pertama meliputi :
1.) Nama daerah tempat lapangan itu dibuat
2.) Waktu pembuatan
3.) Skala

b. Poin ke dua meliputi
1.) nama pembuat
2.) nama regu dan gugus depan
3.) tempat dan waktu pembuatan dengan dibubuhi tanda tangan pembuat beserta nama jelas pembuat.

Menaksir

Menaksir adalah mengira – ngira. Oleh karena itu apabila hasilnya berselisih beberapa cm maka hasil penaksiran dianggap baik.

1. Menaksir Arus Sungai
Menaksir arus suangai memanfaatkan ilmu kecepatan benda dalam ilmu fisika. Caranya, gunakan secarik kertas. Ambil sebuah titik A di tepi sungai dan sebuah titik B yang jaraknya “X” meter dari A. Pada titik A sungai tersebut berdirilah dan lemparkan kertas tersebut ke sungai. Perhatikan jam sebagai pewaktu (T awal). Ikutilah jalannya hingga berhenti di titik B. Anggap waktu berhenti sebagai T akhir.
Diketahui sudah jarak (s) antara A dan B, serta waktu T = T akhir – T awal. Dengan demikian Kecepatan Arus (V) = s : T dengan satuan m/detik.
Sungai dapat diseberangi jika kecepatan arus tidak lebih dari 50 meter taip menit atau setara dengan 0,833 m/detik.


2. Menaksir Lebar
Menaksir lebar sungai ada beberapa cara :
a. Cara Chief Scout 1
1.) Berdiri pada suatu titik. Namakan dengan titik A. Titik A dibuat sejajar dengan objek diseberang sungai yang dinamai titik P. Objek tersebut bias pohon atau lainnya, yang pasti tidak mengalami pergerakan.
2.) Posisi badan semula menghadap ke titik P lalu berputar atau hadap kanan / kiri sejauh 90 derajat.
3.) Melangkah beberapa langkah ke depan dan berhentilah pada suatu titk, beri tanda dan namai tittik B.
4.) Dari B melangkah ke titik C yang jaraknya AB = BC.
5.) Dari C kita melangkah tegak lurus ke kiri / kanan sampai titk D.
6.) Titik D harus merupakan perpanjangan garis lurus P – B.
7.) Maka C – D sama dengan lebar sungai yang kita ukur.








a. Cara Lempar Batu
Alat yang dibutuhkan yaitu seutas tali dan benda berat seperti batu. Berat batu harus lebih besar dari pada tali.
Caranya, ikat tali pada batu tersebut. Lalu lemparkan ke tepi sungai seberang. Pegang ujung tali dan tarik tepat diujung sebrang sehingga terbentuk tali secara horizontal. Tandai tali yang berada di tepi sungai A. maka lebar sungai = A – batu.


b. Cara napoleon
Katakan lebar sungai adalah X, berdirilah tegak di tepi sungai (titik A). dagu ditempelkan di dada, sehingga kepala tidak bergoyang – goyang. Topi dimiringkan ke muka, sehingga pantai sungai yang diseberang B, menyentuh (dalam penglihatan) tinggi penggiran topi pada suatu titik (D). sekarang badan diputar ke kiri / kanan 90 derajat dengan tidak merubah tegaknya kepala. Dengan menjatuhkan titik D di topi dengan tanah, umpamanya dengan C katakanlah lebar sungai = jarak dari topi ke titik C.

i. Menaksir Tinggi
a. Dengan Memakai Pantulan
Cara ini dengan melihat bayangan mata tempat semboyan di cermin yang diletakkan pada jarak tertentu dari bawahnya tempat semboyan S, lihat gambar! T adalah cermin.







Misalkan :
Diketahui A adalah jarak antara pandu C ke cermin T yang sejauh 2 meter. B adalah jarak dari cermin ke titik di bawah tempat semboyan S sejauh 10 meter. Tinggi Pandu C 160 cm.
Maka dapat dihitung :
A : B = C : S
2 : 10 = 1,6 : S
2S = 1,6 X 10
S = 16 : 2
S = 8
Jadi tinggi S ( tempat semboyan ) adalah 8 meter.

b. Dengan Cara Phytagoras
Perhatikan Gambar!

Alat yang diperlukan adalah tongkat, dan pensil untuk menandai titik yang dicapai oleh pandangan mata pada tongkat (B).
Rumus yang dapat digunakan adalah perbandingan phytagoras :
1.) Diketahui : A = Tinggi Pohon “A” meter.
B = Titik yang tertangkap mata missal : 3
C = tinggi orang / pramuka missal : 4
D = jarak pangkal pohon dengan kepala pramuka missal
E = bidang miring antara B dan C missal : 5
F = bidang miring antara A dan D
Penyelesaian :
A : B = D : C = F : E
Diambil persamaan A : B = D : C
A : 3 = 9 : 4
4A = 9 x 3
A = 21 : 4
A = 5, 25


18. Panorama Sket

Panorama sket adalah sebuah sketsa dari pemandangan yang tampaknya sesuai dengan kenyataan dan cukup jelas untuk dikenal orang lain. Untuk membuatnya diperlukan peralatan dan langkah sebagi berikut :
Peralatan :
1. Karton berlubang berbentuk persegi panjang seperti gambar.
2. Kertas gambar
3. Pensil atau alat tulis lainnya.
4. penggaris
5. penghapus
6. Meja dada
7. Kompas bidik.

Cara Membuat :
1. Berdirilah menghadap objek yang akan dibuat, kira – kira 100 meter hingga tidak terhingga (Makin jauh makin baik). Karton berlubang yang diberi tali dipegang di muka, gigitlah tali agar tidak berubah jaraknya dan usahakan objelk yang akan dibuat berada dalam lubang segi empat karton tersebut.
2. Gambarlah pemandangan yang kita lihat di lubang karton ke dalam kertas gambar. Perhatikan perbandingan antar objek dengan gambar di lubang karton. Gambar yang kita buat hanyalah berupa garis tepinya saja ( objek ).
3. Setelah objek kita rekam dalam bentuk seluruhnya, buatlah garis – garis (arsiran) untuk membedakan antara yang jauh dan deka.
4. Kemudian berilah keterangan tentang benda yang ada misalnya sawah, pohon, rumah dan lainnya di bawah gambar tadi.
5. Sebagai tambahan, kita cantumkan tentang :
I . Untuk keterangan pertama kita bubuhi :
a. Gambar Pemandangan
b. Tempat dibuat
c. Waktu pembuatan
d. Arah mata angina
e. Keadaan cuaca

II . Keterangan ke dua mencangkup ;
a. Nama pembuat
b. Regu
c. Gugus Depan
d. Tempat, tanggal dan tanda tangan pembuat

Keterangan :
Untuk arsiran, semakin jauh arsiran makin renggang. Objek yang digambar adalah objek yang tidak bergerak, jadi untuk awan tidak perlu dicantumkan.
Untuk arsiran sawah bentuknya mengikuti bentuk sawah yang ada.

Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB)

LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system beregu dan disiplin pribadi. Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman : disiplin, rasa persatuan dan keindahan.

LKBB dapat berupa :
1. Isyarat oral.
2. Isyarat peluit.
3. Tanpa tongkat.
4. Menggunakan tongkat.

Aba – aba dalam berbaris ada iga macam yaitu :
1. Aba – aba petunjuk.
2. Aba – aba peringatan.
3. Aba – aba pelaksanaan.

Berdiri dalam barisan untuk memudahkan ;
1. Pengawasan dan penertiban para anggota.
2. pembagian jatah secara merata.
3. Menghitung jumlah anggota.

Contoh aba aba – aba yang perlu diperhatikan dalam LKBB :
1. Berkumpul – luruskan.
2. Berhitung.
3. Setengah lengan lencang kanan.
4. Lencang kanan.
5. Hadap ; kanan ; kiri ; serong kanan – kiri dan balik kanan
6. Lencang Depan
7. Maju jalan – langkah biasa – langkah tegap
8. dan lain – lain

Isyarat Peluit dalam LKBB :
1. Berkumpul : …. …. …. …. …. Dst
2. Siap :
3. Istirahat di tempat :
4. dll.

Bentuk formasi dalam barisan LKBB :
1. Bentuk berderet.
2. Bentuk Angkare
3. Barisan Roda
4. LIngkaran Besar dan kecil
5. Selat terbuka / tertutup / tolak belakang
6. berbanjar
7. dll

Sistem Tanda Kecakapan


Sistem Tanda Kecakapan termasuk salah satu bagian dari PDMPK. Tanda kecakapan bukanlah tujuan namun hanya suatu alat untuk memotivasi agar peserta didik terdorong untuk mencapai suatu keterampilan.
Sistem Tanda Kecakapan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

A.     Tanda Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Umum
Tanda kecakapan umum (TKU) merupakan tanda kecakapan yang harus atau wajib dipenuhi oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai golongannya melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU)
Untuk membedakan tingkat membedakan tingkatan dan kiasan dasar maka TKU dibedakan menjadi :
a.      Golongan Siaga
1.)  Siaga Mula
2.)  Siaga Tata
3.)  Siaga Bantu
b.      Golongan Penggalang
1.)  Penggalang Ramu
2.)  Penggalang Rakit
3.)  Penggalang Terap
c.      Golongan Penegak
1.)  Penegak Bantara
2.)  Penegak Laksana
d.      Golongan Pandega
1.) Pandega
Untuk memperoleh TKU maka setiap Pramuka sesuai tingkatan masing – masing harus melalui pengujian SKU yang dilaksanakan perseorangan, satu persatu tiap poin baik dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

B.      Tanda Kecakapan Khusus dan Syarat Kecakapan Khusus
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan untuk membedakan tingkat keterampilan, keetangkasan, kemahiran dan batas tanggung jawab  seorang Pramuka di bidang tertentu selain yang ditentukan dalam SKU.
Tanda Kecakapan Khusus berbeda – beda pada setiap golongan. Penggolongan TKK tersebut adalah :

a.   Siaga
Sebelum seorang siaga diperbolehkan menempuh SKK Siaga serendah – rendahnya ia harus mencapai SKU Siaga Tata terlebih dahulu. TKK pada golongan siaga hanya memiliki satu tingkatan berbentuk segi tiga dengan ukuran panjang 3 cm dan tinggi 2 cm, sedang puncaknya ada di bawah. Serta tidak berbingkai.

b.   Penggalang
Sebelum seorang penggalang diperbolehkan menempuh SKK Penggalang serendah – rendahnya ia harus mencapai SKU Penggalang Ramu terlebih dahulu. TKK pada golongan penggalang dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.)  Purwa : berbentuk lingkaran dengan diameter 2,5 cm. Berbingkai setebal 2 mm. Warna dasar merah.
2.)  Madya : bentuk bujur sangkar dengan sisi  2,5 cm. Berbingkai dengan tebal 2 mm. Warna dasar merah.
3.)  Utama : berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi masing – masing 2 cm. Berbingkai dengan tebal 2 cm. Warna dasar merah

c.   Penegak
Sebelum seorang penegak diperbolehkan menempuh SKK Penegak, setidaknya harus mencapai SKU Bantara terlebih dahulu. Pembagian jenis TKK sama dengan penggalang hanya saja untuk bingkai warna dasarnya adalah kkuning.

d.   Pandega
Untuk Pandega, TKK yang digunakan adalah TKK yang telah ditempuh semasa Penegak dengan aturan sama persis.



Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )


a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Arti warna:
1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.


Pengunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putra
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putri
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).




Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

Tanda Pengenal Umum dimaksudkan untuk mengenal secara cepat seseorang sebagai anggota Gerakan Pramuka dan Gerakan Kepramukaan sedunia.

Dengan adanya tanda pengenal ini, diharapkan pramuka dapat tertanam kesadaran dirinya akan kewajibannya untuk menjaga nama baik pribadi, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan sedunia.
Disamping itu agar pramuka terdorong untuk selalu berbuat dan bersikap sesuai satya dan dharma, meningkatkan persaudaraan dan bertanggung jawab.

Tanda Pengenal Umum difungsikan sebagi pengenal, alat pendidikan dan pengesahan atas keanggotaan seseorang sebagai anggota Gerakan Pramuka.
Tidak dibenarkan jika tanda ini difungsikan sebagai perhiasan dan tanda pangkat yang menunjukkan perbedaan martabat seseorang.

Bagan Tanda Pengenal (lampiran SK Kwarnas No. 55 Tahun 1982)
a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota gerakan pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putrid.
Contoh :
1.) Tanda tutup kepala (baret)
2.) Setangen leher / pita leher
3.) Tanda pelantikan
4.) Tanda kepramukaan sedunia (WOSM)
5.) Tanda Harian
6.) Dan lain- lain

b. Tanda Satuan
Menunjukkan satuan atau kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Contoh :
1.) Tanda barung, regu, sangga
2.) Tanda Gudep, MABI, dan Kwartir
3.) Tanda Krida, SAKA
4.) Lencana Daerah dan tanda wilayah
5.) Tanda satuan Gudep luar biasa
6.) Dan lain – lain


Tanda Satuan Umum

Tanda Barung Siaga
a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga itu 4 cm.
b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang bersangkutan.
c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.


Tanda Regu Penggalang
a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.
c. Tanda regu untuk :
1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang.
2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.


Tanda Sangga Penegak
a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan.
c. Tanda sangga dapat mengambil :
1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri).
4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Tanda Reka Pandega
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.



c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Contoh :
1.) Tanda Pemimpin dan wakil Barung , Regu, sangga dll.
2.) Tanda pembina, pembantu pembina SGTD
3.) Tanda Andalan dan pembantu andalan
4.) Korps Pelatih Pembina Pramuka
5.) Tanda Pembina dan Wakil Krida dan SAKA
6.) Tanda Pamong SAKA
7.) Tanda MABI
8.) Tanda kenggotaan DKT
9.) Tanda Dewan Kerja
10.) Tanda Petugas dan peserta kegiatan
11.) Dan lain – lain


d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu sesuai golongan usianya.
Contoh :
1.) TKU : Siaga (Mula / Tata / Bantu), Penggalang (Ramu/ Rakit / Terap), Penegak (Bantara / Laksana), Pembina Mahir dan lanjutan
2.) TKK : Siaga ( 1 tingkat), Penggalang (Purwa, madya, utama), Penegak (Purwa, madya, utama), pandega (Purwa, madya, utama), instruktur (Muda, Dewasa), Pelatih (KPD, KPL), dll.

e. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seorang atas jasa, dharma bhaktinya dan lain – lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan pramuka, kepramukaam, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.
Contoh :
1.) Untuk Peserta didik : tanda penghargaan, bintang tahunan, bintang wira tama, bintang teladan.
2.) Untuk Orang dewasa : bintang tahunan, bintang pancawarna, bintang wiratama, bintang dharma bhakti, bintang melati, bintang tunas kencana.

Salam Pramuka


1.                  Salam itu tanda penghormatan untuk orang yang berbudi, siapa yang melihat duu ia memberikan salam dulu dan tdak memandang kepangkatannya dalam masyarakat.
2.                  salam adalah suatu perwujuudan dari penghargaan terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
3.                  Tapi Salam bukan hanya berarti penghormatan,tetapi juga berarti mengingatkan Tri Satya dan Pancasila kepada yang diberi salam ,maka setiap anggota Pramuka menyampaikan salam kepada semua pembimbing dan Pembina serta kepada sesama Pramuka,juga kepada semua yang berhak menerimanya.
3.6.a Macam Salam Pramuka
1.  Salam penghormatan
Salam penghormatan merupakan salam penghargaan yang mendalam yang disampaikan kepada:
Ø     Pramuka Utama(Bapak Presiden)
Ø     Bendera KebangsaanMerah Putih
Ø     Lagu Kebangsaan(dalam upacara resmi)
Ø     Panji-Panji Pramuka (dalam upacara resmi)
Ø     Jenazah (dalam upacara pemakaman)
1.     Salam Biasa
Salam biasa disampaikan kepada:
Ø     Semua Pramuka
Ø     Orang Tua
Ø     Guru
Ø     Pembina/Pendamping

3.6.b Menurut pelaksanaan/Penggunaan Salam
(1) Dalam keadaan berhenti
a.  Tanpa Baret
v    Sikap sempurna, dengan gerakan cepat, tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan, siku-siku 150 serong kedepan kelima jari rapat,tapak tangan serong ke bawah dank e kiri ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis.
v    Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi salam.
v    Jika selesai salam, maka lengan kanan dikembalikan secara cepat ke sikap sempurna.
b.   Pakai Baret
v    Pelaksanaan sama seperti no.(1),hanya perlu ditambah sedikit,yaitu jari tengah dan telunjuk menempel tepi bawah dari ciri setinggi pelipis.
c.    bawa tongkat Pramuka
v    Sikap sempurna, tongkat ditangan kanan disamping kanan badan, diangkat sedikit,tangan kiri ditekukkan ke kanan depan dada(antara dada dan perut) tangan lurus rata-rata air ke kanan,jari-jari rapat ujung jari mengenai tongkat, pandangan lurus kepada yang diberi salam.


(2) Dalam keadaan berjalan
a. jalan biasa
v    Dalam keadaan berjalan biasa, kemudian melakukan salam sesuai dengan petunjuk  tata cara.
v    Pelaksanaan salam +3 langkah sesudahnya.
a.    bawa tongkat Pramuka
v    Tongkat dibawa/dipegang dua tangan dalam sikap membawa dimuka badan, tangan tetap memegang tongkat di muka badan dalam keadaan berjalan, dengan memalingkan kepala kea rah yang di beri salam.
(3) Dalam keadaan membawa barang
v    Apabila membawa barang, barang yang di bawa diletakkan/di pindahkan ke tangan kiri.dan selanjutnya membri salam sesuai dengan tata cara.
3. Salam Khusus Pelantikan
Apabila seorang pramuka penggalang/penegak dilantik, maka penggalang/penegak akan mengucapkan Tri Satya sebagai sumpah atau janji. Maka dari peserta upacara memberikan penghormatan  saat Tri Satya diucapkan.


4.                  Salam itu tanda penghormatan untuk orang yang berbudi, siapa yang melihat duu ia memberikan salam dulu dan tdak memandang kepangkatannya dalam masyarakat.
5.                  salam adalah suatu perwujuudan dari penghargaan terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
6.                  Tapi Salam bukan hanya berarti penghormatan,tetapi juga berarti mengingatkan Tri Satya dan Pancasila kepada yang diberi salam ,maka setiap anggota Pramuka menyampaikan salam kepada semua pembimbing dan Pembina serta kepada sesama Pramuka,juga kepada semua yang berhak menerimanya.
3.6.1  Salam Pramuka dilakukan dengan tertib, sempurna dan cepat. Caranya adalah dengan gerakan yang cepat mengankat tangan kanan ke arah pelipis mata sebelah kanan, siku kanan membentuk sudut 15 derajat dan serong ke muka, kelima jari tangan kanan lurus dan rapat satu sama lain. Tapak tangan sedikit miring ke bawah dan menghadap ke kiri. Ujung jari tangan dan telunjuk mengenai pelipis mata.
Pada waktu membawa tongkat pemberian salam pramuka dilakukan dengan tongkat tetap di tangan kanan kecuali pada waktu salam hormat atau salam janji, sedangkan lengan kiri diangkat merata ke depan dada dengan punggung tangan menghadap ke atas dan ujung ibu jari kiri menempel pada tongkat. Waktu memberi salam dengan tongkat, pangkal tongkat tetap di tanah dan melekat pada sisi sepatu sebelah kanan.
Salam Pramuka berdasarkan penggunaanya terdiri dari :
  1. Salam Biasa
Salam biasa digunakan untuk memberikan salam,. Saling menghargai, menghormati dan menyayangi antar pramuka. Salam ini digunakan kepada sesama pramuka.

  1. Salam Hormat
Salam hormat digunakan untuk memberikan penghormatan kepada orang/tokoh  atau benda yang dianggap terhormat. Salam ini biasanya digunakan kepada Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, tamu Negara, Kepala – kepala  Negara, Jenazah yang sedang diusung ke makam.

  1. Salam Janji
Salam Janji digunakan untuk menghormati orang yang sedang mengucapkan janji. Biasanya salam ini digunakan kepada Tri Satya.

Lambang Gerakan Pramuka

Lambang atau symbol Gerakan Pramuka merupakan tanda pengenal tetap yang melambangkan atau mengkiaskan keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.
Lambang Gerkan Pramuka adalah gambar Silhouette (bayangan) TUNAS KELAPA yang diciptakan oleh Bapak Soenardjo Admodipuro, seorang Kepala Dinas Pertanian di Yogyakarta. Beliau lahir di Blorok pada tanggal 28 Februari 1909. Beliau wafat pada tanggal 1 Juni 1971. Lambang ini mulai digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961.


Arti Kiasan Lambang GerakanPramuka :
a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan Cikal dan istilah Cikal Bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menuirunkan generasi baru. Jadi buah nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
b. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi, lambing itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah seorang rohaniah dan jasmaniah, sehat, kuat, ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
c. Kelapa atau Nyiur dapat tumbuh di mana saja. Yang membuktikan besarnya daya upaya dlam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi melambangkan bahwa tiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dlaam keadaan bagaimanapun juga.
d. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi melambangkan bahwa tiap pramuka mempunyai cita – cita yang tinggi. Dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang – ambingkan oleh sesuatu.
e. Akar Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Mengkiaskan tekad dankeyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar – dasar dan landasan – landasan yang baik , benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita – citanya.
f. Niur adalah pohon serba guna, dari ujung atas hingga akarnya. Mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan tanah Air, bangsa dan NKRI serta kepada umat manusia.
Lambang Gerakan Pramuka sesuai SK Kwartir nasional No. 06/KN/72 tahun 1972, telah mendpat hak patent dari Dirjen Hukum dan Perundang – undangan Departemen Kehakiman, dengan keputusan No. 176634 tanggal 22 Oktober 1983 dan No. 178518 tanggal 18 Oktober 1983 tentang hak patent gambar tunas kelapa dilingkari padi dan kapas serta No. 176517 tanggal 22 Oktober tahun 1983 tentang hak patent tulisan PRAMUKA.

Bendera Gerakan Pramuka

Bendera Gerakan Pramuka berbentuk segi empat panjang,dan berukuran tiga berbanding dua ,berwarna dasar putih,di tengah-tengahnya terdapat lambing Gerakan Pramuka berwarna merah,menghadap ke tiang bendera.
Di bagian atas dan bagian bawah bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera,letaknya 1/10 dari lebar bendera dari sisi atas dan sisi bawah
Pada bagian tepi tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebar 1/8 dari panjang bendera dengan tulisan nama kwartir


WOSM

Lambang the World Organization Of The Scout Movement (WOSM) adalah lambing yang digunakan pada setiap organisasi kepanduan atau kepramukaan di setiap negara.
Arti Kiasan :
a. Kompas, melambangkan suatu peringatan bagi pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya sesuai fungsi kompas, tetap menjaga cita – citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
b. Tiga ujung symbol, melambangkan tiga janji pramuka.
c. Dua bintang, melambangkan pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
d. Tali melingkar yang ujungnya membentuk simpul mati, melambangkan bahwa sesama pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar pramuka di seluruh dunia.
e. Warna :
1.) Putih melambangkan bahwa pramuka berhati suci.
2.) Warna dasar ungu melambangkan bahwa pramuka memiliki keterampilan, kepemimpinan dan suka menolong orang lain.

Lambang Negara Republik Indionesia

Pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuk panitia perancang lambang negara yang berdasarkan UUDS RIS pasal 3 ayat 3 bahwa Materi dan Lambang ditentukan oleh Pemerintah. Panitia perancang iotu tyerdiri dari ketua Mr. M. Yamin, dan beranggotakan K.H Dewantara, M. Nasir, Dr. Purba Caroko dan Palupi.


Ciri – cirri Lambang Negara pada saat itu
a. Kepala berjambul
b. Bahu berbentuk bahu seperti manusia
c. ekor terdiri dari delapan helai bulu
d. sayap terdiri dari 17 helai bulu
e. Bulu leher terdiri dari 45 helai bulu
f. Mencengkram pita bertuliskan BHINEKA TUNGGAL IKA
YANG ARTINYA: “Berbeda-beda tetap satu jua"
Pada tanggal 11 Februari 1950 RIS meresmikan lambang Negara RIS yang mencengkeram seleka Bhineka Tunggal Ika dan di dadanya terdapat perisai lambang pancasila dan kepala tidak berjambul. Namun, tanggal 17 Agustus 1950 lambang diganti dengan konstitusi RIS menjadi di UUD 1950. UUDS 1950 mengeluarkan PP No. 66 berlaku sejak itu bahwa Lambang Negara berubah menjadi berjambul.
Lambang Negara tersebut menggambarkan seeokor burung Garuda yang melambangkan sebagai tenaga Pembangunan. Pada lehernya tergantung rantai yang bergantungan perisai berbentuk lambang yang mengkiaskan perjuangan nusa dan bangsa. Lima lukisan dalam perisai mewujudkan pokok – pokok dawar Pancasila diantaranya:
a. Sila pertama berbentuk bintang bersudut lima.
b. Sila kedua berbentuk rantai bermata bulat dan perasegi.
c. Sila ketiga berbentuk pohon beringin yang rindang.
d. Sila keempat berbntuk Kepala Banteng.
e. Sila kelima berbentuk padi dan kapas.
Burung Garuada memiliki makna – makna antara lain :
a. Tenaga Pembangunman (Creatif Vermogen)
b. Pembebas Cinta Kasih
c. Pelindung
d. Pemelihara
e. Moko
f. Topi orang dayak
g. Kendaraan Wisnu

Makna Perisai
a. Perjuangan dan pelindung
b. Dalam perisai terdapat dua garis horizontal yang melambangkan garis khatulistiwa.
Penggunaan Lambang Negara Diatur dalamPP No. 43 tahun 1958 tentang lambang negara.
 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat