22. PPPK / PPGD
Keterampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuian praktis tentang Kesehatan merupakan alata pendidikan baghi para pramuka sesuai dan selaras dengan perkembangannya agar mam[pu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
a. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
Kalau seseorang tiba - tiba nafasnya berhenti apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan meniupkan nafas ke paru – paru korban.
Langkah – langkah pertolongan dengan nafas dari mulut ke mulut atau hidung:
1.) kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas.
2.) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3.) Penolong membuka mulut lebar – lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat – rapat. Dan pencet (tutup) hidung korban dengan pipi atau dapat dengan cara menutup mulut korban rapat – rapat. Selanjutnya penolong menempelkan mulut korban ke hidung dan meniupnya.
4.) Tiupkan ke mulut atau hidung korban, kepada :
a. orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan sebanyak 12 kali permenit.
b. Anak – anak ditiupkan 20 kali permenit

b. P3K bagi korban sengatan listrik
1.) penolong hendaknya berdiri di atas karet/ karton / papan/ karpet yang keadaannya kering.
2.) Gunakan tongkat atau papan kering untuk menarik atau mendorong aliran listrik yang menempel pada tubuh korban.
3.) Setelah kontak aliran listrik tidak ada lagi, selanjutnya jika korban sadar maka berikan air putih dan tenangkan, jika korban pingsan segera lakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang.

c. P3K bagi pasien pendarahan parah
1.) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres steril, selanjutnya kompres kain tersebut dengan tekanan kuat hingga pendarahan berhenti.
Untuk menutup luka biasa kita gunakan kain yang bersih dan steril.
Apabila tidak ada kain yang mendukung, maka gunakan kain seadanya dari pada pendarahan terus mengalir.
2.) Luka yang sedang berdarah tidak boleh tidak boleh langsung dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri ; yang boleh dibersihkan adalah kulit sisekitar luka dengan air sabun atau air ledeng biasa atau yang sudah dimasak
3.) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.

d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1.) Setiap kecelakaan, kebakaran dan keracunan parah seringkali menimbulkan gangguan shok pada korban baik ringan hingga parah. Sebab shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ – organ penting.
2.) Tanda – tanda shok
a. denyut nadi cepat tapi lemah.
b. Merasa lemas
c. Muka pucat
d. Kulit dingin di kening dan telapak tangan kadang – kadang pasien menggigil
e. Merasa haus
f. Merasa mual
g. Nafas tidak teratur
h. Tekanan darah sangat rendah
3.) Pertolongan pertama mengurangi shok antara lain dilakukan dengan cara :
a. menghentikan pendarahan
b. meniadakan hambatan – hambatan pada saluran nafas
c. memberi nafas buatan
d. menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan nyaman.

4.) Langkah – langkah pelaksanaan pertolongan pertama mengurangi shok:
a. baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30 – 45 cm di atas posisi kepala.
b. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c. Usahakan pasien tidak melihat lukanya.
d. Pasien atau penderita yang sadar, tidak mengalami muntah dan luka di perut dapat diberi larutan shok yang terdiri dari:
1.) satu sendok teh garam dapur
2.) setengah sendok the tepung soda kue
3.) empat – lima gelas air putih
4.) bisa juga ditambah air kelapa atau kopi kental atau teh.
e. Perlakukan pasien dengan lembah lembut sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar dapat menimbulkan shok yang lebih parah.
f. Segera hubungi tim medis atau dokter

e. P3K Patah Tulang
1.) Tanda – tanda Patah Tulang
a. penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang patah
b. bentuk bagian yang patah tampak tidak normal
c. ada rasa nyeri kalau digerakkan
d. kulit tidak terasa kalau tidak disentuh
e. pembengkakan dan warna biru disekitar kulit yang luka
2.) pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
a. sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu pasien. Tunggun saja tim medis atau dokter datang.
b. Jika korban harus dipindahkan karena tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan.

c. Kemudian lakukan pemeriksaan pada luka – luka lainnya:
 hentikan pendarahan serius yang terjadi.
 Usahakan korban terhindar dari hambatan pernafasan
 Upayakan sirkulasi udara tetap lancer
 Jika diperlukan berikan nafas buatan
 Jangan meletakkan bantal di bawah kepala, melinkan di samping kanan- kiri kepala agar leher tidak bergerak.

d. Kalau bantuan medis xterlambat sedangkan penderita harus diangkat jangan mencoba memperbaki letak tulang. Pasanglah selalu bidai sebelum menggerakkan atau memindahkan korban.


3.) Macam – macam Patah Tulang dan Pertolongannya.
A. Patah Pergelangan Tangan
-

letakkan perlahan lengan tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas sedang telapak tanagan rata di dada.
- Siapkan dua pembelat (bidai) yang dilengkapi kain pengempuk; satu untuk mebidai bagian dalam dan sisanya untuk membidai bagian luar.
- Usahakan bidai merentang dari siku sampai ke punggung jemari
- Ikatlah kedua bidai tersebut dengan dua mitela satu ikatan di atas tulang yang patah dan ikatan yang lain di bawahnya
- Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikan rupa sehingga ketinggian ujung – ujung jari hanya 7,5 – 10 cm dari siku


B. Patah Tulang Lengan Atas (Siku ke Bahu)

- letakkan tangan perlahan – lahan hingga ke tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
- letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut


- pasang satu bidai yang sudah bahan empuk di sebelah lengan luar dan ikatlah dengan dua carik mitela di atas dan di bawah bagian yang patah
- buatlah gendongan ke leher, tempelkan lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan bidai.

C. Patah Tulang lengan Bawah
Letakkan bidai berlapis di bawah telapak tangan dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

D. Patah Tulang Paha
- Patah tulang paha sangat berbahaya, atasi shok yang diakibatkan terlebih dulu dan panggil tim dokter
- Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
- Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
- Gunakan dua bidai papan lebar 10 – 15 cm yang dilapisi kain empuk
- Panjang bidai bagian luar harus membentang dari ketiak sampai di bawah lututsedangkan bidai untuk bagian dalam harus merentang dari pangkal paha sampai bawah lutut


f. Pembalut dan pembalutan
1.) Pembalut
Macam – macam Pembalut:
- pembalut segi tiga (mitela)
Terbuat dari kain yang tidak berkapur, kelihatannya tipis, sifatnya lemas tapi keadaannya kuat dan mudah dilipat.


- Pembalut Plester
Pembalut pita bergetah dapat digunakan untuk merekatkan kain kasa berlipat pada kulit.
Balutan penarik (tulang patah, sendi paha / lutut meradang)
Fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit)
Beanton (al;at untuk merapatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup)

- Pembalut Pita / gulung
Pembalut pita biasanya terdiri dari bermacam bahan dan bentuknya berbeda pula. Dalam P3K biasanya digunakan pembalut kain putih yang berbahan mori dengan berbagai ukuran sesuai penggunaannya. Misalnya, ukuran 6 cm umntuk luka dijari, 6 – 10 cm untuk luka dip aha.
Biasanya panjang pembalut pita sampai 6 meter.




- Pembalut Cepat
Pembalut ini siap pakai. Terditi dari lapisan kasa yang steril dan pembalut gulung. Pembalut cepat dipasang secepat mungkin pada luka untuk mencegah infeksi. Memasang pembalut cepat harus mendapat perhatian khusus.



2.) Pembalutan
a. pembalutan segi tiga pada kepala kening
b. pembalutan segi tiga untuk ujung tangan atau kaki
c. pembungkus segi tiga untuk membuat gendongan tangan
d. membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
e. pembalutan spiral pada tangan
f. pembalutan dengan perban membentuk angka delapan ke tangan atau pergelangan yang cedera

{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat