Menaksir

Menaksir adalah mengira – ngira. Oleh karena itu apabila hasilnya berselisih beberapa cm maka hasil penaksiran dianggap baik.

1. Menaksir Arus Sungai
Menaksir arus suangai memanfaatkan ilmu kecepatan benda dalam ilmu fisika. Caranya, gunakan secarik kertas. Ambil sebuah titik A di tepi sungai dan sebuah titik B yang jaraknya “X” meter dari A. Pada titik A sungai tersebut berdirilah dan lemparkan kertas tersebut ke sungai. Perhatikan jam sebagai pewaktu (T awal). Ikutilah jalannya hingga berhenti di titik B. Anggap waktu berhenti sebagai T akhir.
Diketahui sudah jarak (s) antara A dan B, serta waktu T = T akhir – T awal. Dengan demikian Kecepatan Arus (V) = s : T dengan satuan m/detik.
Sungai dapat diseberangi jika kecepatan arus tidak lebih dari 50 meter taip menit atau setara dengan 0,833 m/detik.


2. Menaksir Lebar
Menaksir lebar sungai ada beberapa cara :
a. Cara Chief Scout 1
1.) Berdiri pada suatu titik. Namakan dengan titik A. Titik A dibuat sejajar dengan objek diseberang sungai yang dinamai titik P. Objek tersebut bias pohon atau lainnya, yang pasti tidak mengalami pergerakan.
2.) Posisi badan semula menghadap ke titik P lalu berputar atau hadap kanan / kiri sejauh 90 derajat.
3.) Melangkah beberapa langkah ke depan dan berhentilah pada suatu titk, beri tanda dan namai tittik B.
4.) Dari B melangkah ke titik C yang jaraknya AB = BC.
5.) Dari C kita melangkah tegak lurus ke kiri / kanan sampai titk D.
6.) Titik D harus merupakan perpanjangan garis lurus P – B.
7.) Maka C – D sama dengan lebar sungai yang kita ukur.








a. Cara Lempar Batu
Alat yang dibutuhkan yaitu seutas tali dan benda berat seperti batu. Berat batu harus lebih besar dari pada tali.
Caranya, ikat tali pada batu tersebut. Lalu lemparkan ke tepi sungai seberang. Pegang ujung tali dan tarik tepat diujung sebrang sehingga terbentuk tali secara horizontal. Tandai tali yang berada di tepi sungai A. maka lebar sungai = A – batu.


b. Cara napoleon
Katakan lebar sungai adalah X, berdirilah tegak di tepi sungai (titik A). dagu ditempelkan di dada, sehingga kepala tidak bergoyang – goyang. Topi dimiringkan ke muka, sehingga pantai sungai yang diseberang B, menyentuh (dalam penglihatan) tinggi penggiran topi pada suatu titik (D). sekarang badan diputar ke kiri / kanan 90 derajat dengan tidak merubah tegaknya kepala. Dengan menjatuhkan titik D di topi dengan tanah, umpamanya dengan C katakanlah lebar sungai = jarak dari topi ke titik C.

i. Menaksir Tinggi
a. Dengan Memakai Pantulan
Cara ini dengan melihat bayangan mata tempat semboyan di cermin yang diletakkan pada jarak tertentu dari bawahnya tempat semboyan S, lihat gambar! T adalah cermin.







Misalkan :
Diketahui A adalah jarak antara pandu C ke cermin T yang sejauh 2 meter. B adalah jarak dari cermin ke titik di bawah tempat semboyan S sejauh 10 meter. Tinggi Pandu C 160 cm.
Maka dapat dihitung :
A : B = C : S
2 : 10 = 1,6 : S
2S = 1,6 X 10
S = 16 : 2
S = 8
Jadi tinggi S ( tempat semboyan ) adalah 8 meter.

b. Dengan Cara Phytagoras
Perhatikan Gambar!

Alat yang diperlukan adalah tongkat, dan pensil untuk menandai titik yang dicapai oleh pandangan mata pada tongkat (B).
Rumus yang dapat digunakan adalah perbandingan phytagoras :
1.) Diketahui : A = Tinggi Pohon “A” meter.
B = Titik yang tertangkap mata missal : 3
C = tinggi orang / pramuka missal : 4
D = jarak pangkal pohon dengan kepala pramuka missal
E = bidang miring antara B dan C missal : 5
F = bidang miring antara A dan D
Penyelesaian :
A : B = D : C = F : E
Diambil persamaan A : B = D : C
A : 3 = 9 : 4
4A = 9 x 3
A = 21 : 4
A = 5, 25


18. Panorama Sket

Panorama sket adalah sebuah sketsa dari pemandangan yang tampaknya sesuai dengan kenyataan dan cukup jelas untuk dikenal orang lain. Untuk membuatnya diperlukan peralatan dan langkah sebagi berikut :
Peralatan :
1. Karton berlubang berbentuk persegi panjang seperti gambar.
2. Kertas gambar
3. Pensil atau alat tulis lainnya.
4. penggaris
5. penghapus
6. Meja dada
7. Kompas bidik.

Cara Membuat :
1. Berdirilah menghadap objek yang akan dibuat, kira – kira 100 meter hingga tidak terhingga (Makin jauh makin baik). Karton berlubang yang diberi tali dipegang di muka, gigitlah tali agar tidak berubah jaraknya dan usahakan objelk yang akan dibuat berada dalam lubang segi empat karton tersebut.
2. Gambarlah pemandangan yang kita lihat di lubang karton ke dalam kertas gambar. Perhatikan perbandingan antar objek dengan gambar di lubang karton. Gambar yang kita buat hanyalah berupa garis tepinya saja ( objek ).
3. Setelah objek kita rekam dalam bentuk seluruhnya, buatlah garis – garis (arsiran) untuk membedakan antara yang jauh dan deka.
4. Kemudian berilah keterangan tentang benda yang ada misalnya sawah, pohon, rumah dan lainnya di bawah gambar tadi.
5. Sebagai tambahan, kita cantumkan tentang :
I . Untuk keterangan pertama kita bubuhi :
a. Gambar Pemandangan
b. Tempat dibuat
c. Waktu pembuatan
d. Arah mata angina
e. Keadaan cuaca

II . Keterangan ke dua mencangkup ;
a. Nama pembuat
b. Regu
c. Gugus Depan
d. Tempat, tanggal dan tanda tangan pembuat

Keterangan :
Untuk arsiran, semakin jauh arsiran makin renggang. Objek yang digambar adalah objek yang tidak bergerak, jadi untuk awan tidak perlu dicantumkan.
Untuk arsiran sawah bentuknya mengikuti bentuk sawah yang ada.

{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }

Tambahkan Komentar Anda

 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By Belajar SEO Blogspot - Himajiesized By Dayz Hidayat